Sejarah Para Waliyullah untuk Kiprahnya dalam Penyebaran Islam

 Sejarah Para Waliyullah untuk Kiprahnya dalam Penyebaran Islam – Penyebaran agama Islam memang tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan perjuangan yang panjang guna menyebarkan ke nusantara. Semuanya tidak bisa dilepaskan dari jasa para waliyulah terutama para sembilan wali atau dikenal juga dengan nama Walisongo. Merekalah yang secara tulus dan ikhlas menyebarkan agama Islam di Pulau supaya bisa lebih banyak lagi pengikutnya.

Ternyata memang bukanlah perjuangan yang mudah dalam proses menyebarkan agama Islam ini agar dapat diterima dengan baik oleh para warga. Dalam perjuangan tersebut, para Walisongo ternyata memiliki kiprah dan tugasnya masing-masing. Tak ubahnya, jalinan kerjasama yang membuat kebesaran agama Islam bisa seperti sekarang ini. Semuanya dikarenakan memegang teguh keyakinan untuk menyebarkan agama Rahmatan lil Alamin ini. simak juga tentang kitab sejarah para wali

sejarah para waliyullah
sejarah para waliyullah

Sejarah Para Waliyullah dan Kiprahnya

Sunan Gunung Jati

Hadir dengan nama Syarif Hidayatullah, salah satu Walisongo ini terbilang sangat terkenal di daerah Jawa Barat. Alasannya adalah karena beliau memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah maupun daerah Jawa Barat. Seperti yang diketahui bahwa daerah Jawa Barat memegang cakupan yang luas dalam daerah Jawa secara keseluruhan. Tidak heran apabila sejarah para waliyullah untuk Sunan Gunung Jati berpusat di Jawa Barat.

Membicarakan sejarah Sunan Gunung Jati memang terbilang akan selalu menjadi panjang. Apalagi sejarah beliau diawali dengan dinasti kesultanan Banten yang menjadikan beliau sebagai pendirinya langsung. Namun kemudian, mengabdikan dirinya pada penyebaran agama Islam di daerah Jawa Barat ini. Bahkan kemudian, Syarif Hidayatullah ini kemudian lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati dan gelarnya sebagai Walisongo hingga sekarang ini.

Sunan Ampel

Sejarah para waliyullah yang berikutnya hadir melalui Raden Rahmat yang pastinya lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel. Perjalanan beliau untuk bisa menyebarkan agama Islam juga terbilang cukup panjang. Tentunya dengan kesulitan yang bukan main-main dan pastinya membutuhkan dedikasi yang tinggi. Sesuatu yang jelas mustahil dilakukan oleh orang yang biasa-biasa saja. Tugas berat dan besar yang pastinya hanya bisa dibebankan kepada Wali Allah.

Membicarakan Sunan Ampel dan kontribusinya dalam penyebaran agama Islam sepertinya akan sulit dipisahkan dari pondok pesantren. Semuanya dikarenakan Sunan Ampel ini mengawali perjuangannya dari dalam Pondok Pesantren. Lebih tepatnya di Pondok Pesantren Ampel Denta yang berada di kota Surabaya. Bahkan banyak yang kemudian menyebut beliau sebagai Pembina Pondok Pesantren pertama di Jawa Timur dan namanya terus mewangi sampai sekarang.

Sunan Gresik

Menyandang gelar sebagai guru para Wali pastinya membuat keilmuan dari Sunan Gresik sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Datang dengan nama Maulana Malik Ibrahim, ternyata beliau memiliki sejarah para waliyullah yang misterius dan belum terjawab semuanya. Diawali dengan tempat asal beliau yang masih menjadi perdebatan hingga sekarang ini. Banyak yang menduga bahwa Sunan Gresik berasal dari daerah Magribi yang berada di Afrika Utara.

Namun sampai sekarang ini, masih belum ada bukti pasti tentang anggapan tersebut. Yang diketahui oleh semua orang bahwa Sunan Gresik adalah termasuk salah satu orang yang pertama kali datang ke Jawa dan diketahui memiliki latar belakang Islam yang sangat kuat. Ilmu yang kemudian disebarkan secara luas oleh Sunan Gresik kepada murid-muridnya dan membuat beliau mendapatkan gelar tinggi sebagai guru Para Wali.

Sunan Bonang

Menyebarkan agama tentunya tidak bisa mengandalkan kekerasan tapi harus mengandalkan cinta kasih. Menyadari hal tersebut membuat Sunan Bonang lantas memikirkan cara kreatif untuk lebih mengenalkan agama Islam kepada masyarakat di Jawa. Termasuk dengan cara menyesuaikan dengan budaya yang ada di nusantara. Tidak heran apabila sejarah para waliyullah menyebut Sunan Bonang tidak akan terlepas dari kebudayaan.

Terutama kebudayaan khas Jawa seperti wayang dan juga musik gamelan. Jadi apabila  kebanyakan acara wayang hanya berisi hiburan maka di tangan Sunan Bonang maka acara Wayang tersebut diisi dengan nada dan lirik yang memiliki nilai Keislaman tersebut. Nyatanya cara tersebut membuat agama Islam lebih mudah membaur dengan masyarakat sekitar dan dapat diterima dengan baik. Tidak heran apabila kemudian agama Islam gampang tersebar luas.

Sunan Giri

Perjalanan Sunan Giri untuk bisa menjadi seorang wali ternyata juga tidaklah mudah menjentikan jari. Bahkan sejarah para waliyullah seringkali berhubungan dalam perjuangan tanpa kenal menyerah mereka dalam menyebarkan agama Islam di nusantara terutama di Jawa. Perjuangan itu, beliau mulai ketika belajar agama Islam di Pesantren Ampel Denta yang terbilang sangat disiplin. Ketika sudah dewasa, barulah beliau melanjutkan proses belajarnya.

Tidak tanggung-tanggung karena Sunan Giri ternyata menimba ilmu dengan cara melakukan haji. Beliau tidak seorang diri tapi ditemani oleh Sunan Bonang dalam perjalanan spiritual melakukan haji tersebut tapi ditemani langsung oleh Sunan Bonang. Ketika berhasil pulang, Sunan Giri langsung membuka pondok pesantren yang nantinya akan menjadi cikal bakal dari berbagai juru dakwa yang bertujuan menyebarkan agama Islam ke Nusantara.

Sunan Drajat

Ketika membahas sejarah para waliyullah yang memiliki jiwa sosial tinggi maka jawabannya adalah Sunan Drajat. Bisa dibilang, selama hidupnya dihabiskan oleh Sunan Drajat untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang lain. Seperti memberikan santunan kepada anak yatim piatu, fakir miskin hingga mereka yang tergolong tidak memiliki apa-apa. Hampir semua diberikan secara sukarela oleh Sunan Drajat tanpa memandang derajat mereka.

Tidak heran, kebaikan yang dimiliki oleh Sunan Drajat masih dikenal hingga sekarang ini. Beliau sendiri lahir pada tahun sekitar 1478 yang silam dan lebih tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa pada era tersebut ternyata tengah memasuki masa yang sulit. Terbukti dari banyaknya warga masyarakat yang kesusahan dan juga kehilangan pegangan. Pada masa itulah, Sunan Drajat menghadirkan cahaya yang memberikan harapan.

Sunan Muria

Penyebaran agama Islam di Jawa bukan hanya berpusat di kota-kota besar. Namun juga merata ke desa-desa kecil di Jawa. Hal inilah yang kemudian membuat penyebaran agama Islam di Jawa menjadi sangat cepat. Tentunya tidak lepas dari sejarah para waliyullah yang memiliki peranan tersebut. Salah satunya adalah Sunan Muria yang sangat berjasa dalam melakukan penyebaran agama Islam. Tugasnya adalah menyebarkan agama Islam di daerah kecil atau pedesaan.

Sunan Kudus

Untuk Wali kedelapan hadir dalam sosok Sunan Kudus yang mendapatkan gelar kehormatan sebagai Wali al ilmi. Bukan sembarangan, karena gelar tersebut hanya akan diberikan kepada mereka yang memiliki ilmu luas dan kemampuan dalam bidang agama bisa dijadikan panutan. Tidak berhenti sampai di situ saja, karena Sunan Kudus juga mendapatkan kepercayaan langsung untuk memimpin Pemerintahan Kudus pada saat itu.

Sunan Kalijaga

Sedangkan sejarah para waliyullah yang terakhir dimiliki oleh Sunan Kalijaga yang juga dikenal sebagai sosok budayawan. Terutama karena keahlian memperkenalkan seni budaya wayang yang masih mengandung nilai dan corak keislaman. Hal ini dilakukan berguna untuk semakin menyebarkan ajaran Agama Islam di seluruh pelosok Jawa. perhatikan juga tentang sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam

Mengingat dan mengetahui sejarah para waliyullah dan kiprahnya dalam penyebaran agama Islam tentunya bisa dijadikan bahan pembelajaran tersendiri. Supaya generasi muda Islam di era sekarang ini tetap bisa menghargai masa lalu dan tidak melupakan nilai-nilai Islam yang ditinggalkan oleh leluhur.

Post a Comment for "Sejarah Para Waliyullah untuk Kiprahnya dalam Penyebaran Islam"