Tipsseo.net - Sejarah Panjang Gus Dur yang Seringkali Terlupakan Banyak Orang – Nama Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur sepertinya akan terus mewangi di tanah Indonesia. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari berbagai jasa luar biasa yang telah ditorehkan beliau pada nusantara. Terutama ketika beliau mengemban tugas sebagai seorang Presiden Indonesia yang ke 4 dan membuat banyak kebijakan yang mendukung masyarakat.
Tampil dengan ciri khas yang tergolong unik maka sepertinya membuat sosok Presiden Indonesia ini memang sulit dilupakan oleh siapapun. Meski begitu, ternyata masih banyak orang yang belum tahu sejarah yang dimiliki oleh sosok yang unik ini. Padahal tanpa mengetahui sejarahnya tentunya akan sulit memahami karakter dan juga keputusan yang beliau ambil. Untuk itulah, pentingnya mengetahui seluk beluk sejarah beliau yang tergolong panjang ini.
![]() |
sejarah panjang Gus Dur |
Sejarah Panjang Gus Dur yang Seringkali Terlupakan
Latar Belakang Gus Dur
Mengenal sejarah panjang Gus Dur tanpa mengetahui latar belakang beliau pastinya adalah hal yang mustahil. Apalagi segala karakteristik yang dimiliki oleh beliau sekarang tidak bisa dilepaskan dari latar belakang yang pastinya membentuk kepribadian dan juga pemikiran beliau. Diawali dengan tempat kelahiran beliau yaitu beradda di Jombang, Jawa Timur pada 7 September tahun 1940 yang lalu. Beliau lahir dengan nama yang tidak main-main.
Nama tersebut adalah Abdurrahman Addakhil yang merupakan putra sulung langsung dari KH Wahid Hasyim yang tersohor. Belum ditambah dengan nama besar dari kakeknya yaitu KH Hasyim Asy’ari yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Bukan hanya garis keturunan ayahnya saja yang tidak sembarangan tapi garis keturunan ibunya juga karena merupakan pendiri Pondok Pesantren di Jombang, Jawa Timur.
Latar Pendidikan Gus Dur
Membicarakan sejarah panjang Gus Dur tentunya tidak akan lengkap apabila tidak membicarakan latar pendidikan yang dimiliki beliau. Ketajaman berpikir dan kesantunan yang beliau miliki pastinya juga tidak bisa dilepaskan andil dari pendidikan yang beliau dalami. Pendidikan tersebut diawali dengan pengalaman pertama kali mengaji yang diajari langsung oleh kakek beliau yaitu KH Hasyim Asy’ari. Nyatanya, sejak dini beliau sudah punya keistimewaan.
Bayangkan saja, ketika usia beliau baru saja menginjak usia 5 tahun ternyata beliau sudah mampu membaca Al-Quran. Sebuah usia yang tergolong masih sangat dini tapi ternyata beliau sudah menunjukan kespesialan yang dimilikinya. Di usia remajanya, Gus Dur kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah bergengsi yaitu SMEP Gowongan sekaligus mendalami ilmu agama secara bersamaan di Pondok Pesantren di Krapyak.
Begitu lulus dari SMEP, Gus Dur memilih untuk mulai belajar ilmu agama secara lebih dalam. Dibuktikan dengan beliau yang masuk ke Pondok Pesantren di daerah Magelang yang bernama Tegal Rejo. Setelah masuk pesantren tersebut maka beliau masuk ke pesantren lain yaitu Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang. Sesuatu yang menegaskan sejarah panjang Gus Dur dalam mendalami ilmu agama.
Tidak berhenti hanya menekuni ilmu agama di Indonesia saja karena beliau juga mendalami ilmu agama hingga ke luar negeri. Hal tersebut dibuktikan beliau dengan memutuskan melakukan ibadah haji dan kemudian belajar di Al Azhar, Cairo. Sebuah nama Universitas yang pastinya sangat tersohor untuk mendalami ilmu agama. Lantas beliau kembali melanjutkannya dengan mengenyam pendidikan di Universitas Baghdad yang terletak langsung di negara Irak.
Karir yang Dimiliki Gus Dur
Setelah beliau mengenyam pendidikan agama selama bertahun-tahun maka sejarah panjang Gus Dur dilanjutkan dengan karir beliau. Banyak yang beranggapan bahwa beliau langsung mendapatkan karir yang mulus begitu kembali ke Indonesia. Namun pada kenyataannya, beliau mesti melalui proses berliku dalam menekuni karir seperti yang diinginkan. Jejak besar pertama karir beliau dimulai ketika mulai masuk ke jajaran pengurus organisasi Nahdlatul Ulama.
Karir beliau dalam NU ini sempat membawanya hingga menduduki kursi Dewan Tanfidz sampai pada tahun 2000. Namun tentunya puncak karir beliau adalah ketika berhasil menduduki jabatan sebagai seorang presiden Indonesia keempat. Sebuah jabatan yang tentunya tidak mudah untuk dilakoni. Apalagi beliau hadir untuk menggantikan langsung dari sosok presiden Indonesia sebelumnya yaitu Bacharudin Jusuf Habibie.
Benar saja, selama beliau menjabat sebagai Presiden ternyata banyak sekali pihak yang mencoba menggulingkannya. Sesuatu yang kemudian tercatat dalam sejarah panjang Gus Dur hingga hari ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya orang yang seringkali melakukan demo di depan istana guna memaksa Gus Dur untuk mundur dari presiden. Pihak-pihak tersebut seakan tidak senang dengan kepimpinan beliau.
Untungnya, Gus Dur adalah sosok yang bijaksana dan juga humoris. Seringkali paksaan atau aksi unjuk rasa yang memaksanya untuk mundur direspon dengan guyonan semata. Respon yang membuktikan bahwa beliau adalah sosok yang bijaksana dan juga penuh teladan. Padahal apabila beliau mau maka banyak sekali ribuan orang yang mau pasang badan untuk melindungi jabatan milik beliau. Sesuatu yang ternyata enggan untuk beliau lakukan.
Merupakan Sosok Intelektual Publik
Selama ini masih banyak yang mengenal sosok Gus Dur sebagai seorang Presiden semata. Padahal sejarah panjang Gus Dur tidak bisa dilepaskan dari sosoknya sebagai seorang intelektual publik. Bukan isapan jempol belaka karena Gus Dur memang memiliki pemikiran yang tajam sekaligus kritis. Dibuktikan dengan beliau yang seringkali menulis buku tentang keagamaan dan juga beberapa kali menuliskan opininya di koran-koran besar Indonesia.
Tidak berhenti sampai di situ saja karena beliau juga melanjutkan kiprah intelektual publiknya di LP3ES di tahun 1972 yang lalu. Namun pergerakan yang paling mencolok adalah ketika beliau bergabung dalam lingkaran intelektual muslim progresif. Semua pengalaman tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang yang lantas mengenalnya sebagai sosok intelektual publik yang memiliki pandangan dan bobot tulisan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Merupakan Seorang Budayawan
Sedangkan sejarah panjang Gus Dur yang terakhir mungkin yang paling jarang diketahui oleh banyak orang. Hal tersebutlah adalah beliau merupakan sosok budayawan yang cukup ahli dalam bidang itu. Bukan isapan jempol belaka karena ternyata beliau pernah menduduki jabatan sebagai seorang Ketua Dewan Kesenian Jakarta atau lebih banyak yang mengenalnya sebagai DKJ. Tentu kursi di DKJ tidak bisa diisi oleh sembarangan orang begitu saja.
Adanya Gus Dur di posisi tersebut tentunya semakin menegaskan kapasitas beliau sebagai seorang budayawan. Sesuatu yang mungkin banyak orang tidak tahu akan hal tersebut. Hal ini sendiri diungkapkan langsung oleh istri beliau dalam acara Munas NU pada suatu waktu. Kapabilitas yang tentunya semakin membuktikan bahwa Gus Dur adalah sosok yang patut dihormati.
Membicarakan sosok Gus Dur memang tidak pernah ada habisnya. Apalagi kalau mengingat sejarah panjang Gus Dur yang membuat sosok beliau memang terlihat istimewa dan juga tidak tergantikan. Bahkan sampai sekarang ini, sosok beliau masih dirindukan oleh banyak orang karena berbagai jasa yang pernah dilakukan semasa hidupnya.
Post a Comment for "Sejarah Panjang Gus Dur yang Seringkali Terlupakan Banyak Orang"