Kisah Perjalanan Dan Sejarah Wali Songo

Kisah Perjalanan Dan Sejarah Wali Songo- Wali Songo sendiri merupakan orang-orang yang memiliki dedikasi yang luar biasa dalam menyebarkan agama Islam di masyarakat. Khususnya untuk masyarakat di wilayah pulau jawa ini sendiri. Pengaruh yang mereka berikan sangat luar biasa. Dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Hal ini juga yang membuat cara dan metode penyebaran agama Islam yang dipilih sangat bervariasi. Tergantung dengan karakter dan kondisi dari persebaran wilayah tersebut sendiri.

Meski mereka dianggap sangat spesial dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan manusia pada umumnya saat ini. Namun, hal itu akan kembali pada kata tidak ada manusia yang sempurna. Maka tentu ada saja yang tidak senang dengan mereka. Mengingat pola pikir yang dimiliki oleh setiap orang juga berbeda. Namun, dengan konsisten yang dimilikinya, mereka tetap menyebarkan agama dan mendedikasikan hidup mereka untuk berdakwah hingga di akhir hayat hidup.

Berikut merupakan kisah perjalanan dan sejarah wali songo yang harus diketahui untuk diambil hikmah pada setiap pesan moril yang terkandung di dalamnya. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari sejarah hingga kehidupan mereka. Dan hal ini juga sangat relevan untuk dijalankan pada masa ini. Atau pengajaran moral yang mereka ajarkan dpt berlaku sepanjang masa untuk dapat menjaga tata krama, kesopanan, dan berlandaskan agama dan ketentuan sosial apabila hendak mengambil keputusan untuk diri sendiri maupun keputusan yang berpihak kepada masyarakat.

sejarah wali songo
sejarah wali songo

Kisah Perjalanan Dan Sejarah Wali Songo

Kisah ini diawali dari masuknya agama Islam di wilayah nusantara. Pertama masuk, agama Islam dibawa oleh para pedagang dari berbagai daerah yang melakukan kontak dengan masyarakat. Karena hal ini juga menyebabkan terjadinya pernikahan antara pedagang tersebut dengan orang pribumi yang secara otomatis membuat mereka ikut memeluk Islam. Cara lainnya adalah komunikasi yang dibangun oleh mereka,mampu mengubah pola pikir dan keyakinan yang dimiliki.

Namun, apabila diceritakan secara runtut menurut buku kuno yang berjudul babad jawa sejarah wali songo berasal dari Syekh Jumadil Kubro. Hal ini bermula dari salah satu putra dari Syekh Jumadil Kubro sendiri yang memiliki nama Ali Nurul Alam. Beliau tinggal di Mesir dan telah memeluk Islam dengan kuat dan meyakini nya sepenuh hati. Ali tersebut memiliki putra yang bernama Syarif Abdullah. Dan Syarif Abdullah ini sendiri memiliki putra yang bernama Syarif Hidayatullah.

Syarif Hidayatullah merupakan nama lahir yang dimiliki dari Sunan Gunung Jati itu sendiri. Cicit dari Shekh Jumadil Kubro inilah yang memiliki dedikasi dalam menyebarkan agama Islam hingga akhir hayatnya. Beliau melakukan perjalanan ke beberapa tempat untuk berdakwah. Sunan Gunung Jati juga memiliki banyak murid yang turut membantu persebaran dari agama Islam ini sendiri. Sunan Gunung Jati sangat disegani dan dihormati oleh masyarakat jawa.

Menurut sejarah wali songo Syekh Jumadil Kubro juga memiliki ikatan darah dengan Sunan Ampel karena merupakan sepupunya sendiri. Dan sunan Ampel ini juga yang mampu berhasil dan sukses untuk menyebarkan agama Islam di daerah tempat tinggalnya Gresik dan sekitarnya. Meskipun telah meninggal, sejarah perjuangan dari Sunan Ampel tetap dikenang dan makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah. Tentunya sebelum pandemi merajalela seperti saat ini.

Semasa hidupnya Sunan ampel menikah dengan putri dari adipati Tuban. Dari pernikahan mereka dikaruniai anak yang ikut berjuang menyebarkan agama Islam bernama Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Dalam sejarah wali songo Sunan Ampel juga turut berperan besar dalam membantu pendirian kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yang bernama kerajaan Demak yang dipimpin oleh muritnya sendiri bernama reden Patah yang merupakan putra dari raja kerajaan Majapahit yang bernama Raja Brawijaya v.

Shekh Jumadil Kubro juga memiliki putra lan selain Ali Nurul Alam, yaitu Maulana Ishaq. Mauana Ishaq juga turut memiliki peranan besar dalam mempopulerkan agama Islam di daerah Blambangan.Beliau memiliki saudara yang bernama Maulana Malik Ibrahim yang lebih populer dengan Nama Sunan Gresik. Beliau sangat populer dan dihormati di kerajaan Islam pertama Indonesia, di Samudra Pasai. Namun, dalam perjalanan hidupnya beliau juga turut untuk mengambil bagian menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Hingga akhir hayatnya beliau meninggal dan dimakamkan di daerah Gresik.

Maulana ishak sendiri memiliki putra yang bernama Sunan Giri. Menurut sejarah wali songo Sunan Giri ikut dalam perjuangan dakwah yang dilakukan oleh ayahnya. Dan pesantren Denta Ampel dan Giri merupakan pesantren yang memiliki peranan penting sebagai penyebaran dan pusat keislaman pada waktu itu. Tidak hanya sebagai ulama, Sunan Giri juga sangat dihormati sebagai pemimpin pemerintahan yang dikenal dengan nama Prabu Samata. Sunan Giri juga salah satu murid di pesantren dari Sunan Ampel.

Sunan Bonang memiliki murid sekaligus menantu yang bernama Sunan Kali Jaga. Sunan Kali Jaga memiliki metode pengajaran yang sangat menarik sehingga mudah mendapatkan hati masyarakat. Beliau memiliki toleransi tinggi terhadap kebudayaan yang berlaku di masyarakat. Jiwa seni yang dimiliki oleh Sunan Kali Jaga juga sangat tinggi sehingga banyak karena pemikirannya yang populer. Sunan Kali Jaga memiliki putra yang bernama Sunan Muria.

Gaya berdakwah yang dipilih Sunan Muria tidak jauh dari gaya dakwah ayahnya sendiri. Hanya saja beliau lebih suka untuk tinggal di daerah terpencil dan bergaul dengan masyarakat jelata. Tidak hanya ilmu agama, Sunan Muria juga membantu memperbaiki perekonomian mereka dengan mengajarkan cara bercocok tanam, berdagang, dan melaut. Yang hebat dalam sejarah wali songo Sunan Muria menjadi pihak penengah dari konflik internal yang ada di dalam kerajaan Demak.

Sedangkan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah merupakan putra dari raja Pajajaran. Dan Sunan Gunung Jati merupakan satu-satunya Sunan yang memimpin pemerintahan kerajaan. Beliau merupakan pendiri dan pemimpin dari Kesultanan Cirebon.Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Sunan Gunung Jati. Dalam melakukan dakwah beliau memiliki gaya berdakwah yang lugas. Beliau mendekati hati rakyatnya dengan banyak membangun infrastruktur jalan antar wilayah untuk mempermudah rakyatnya dalam melakukan perjalanan.

Sejarah wali songo mencatat, jika Sunan Gunung Jati mengundurkan dirinya sebagai Raja pada usia 89 tahun dan digantikan oleh putranya bernama Pangeran Pasaerang. Kemudian beliau memilih untuk melakukan dakwah di sisa umurnya sampai beliau wafat. Dan beliau dimakamkan di daerah Gunung Sembung dekat Kota Cirebon. Semasa hidupnya Sunan Gunung Jati pernah melakukan ekspedisi ke Banten bersama putranya Maulana Hasanudin, yang menjadi cikal bakal dari berdirinya kesultanan Banten.

Ceritasejarah wali songo memanglah berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari kisah dari setiap wali tersebut. Dari masing-masing wali sendiri memiliki kisah luar biasa yang menjadi pengenang sendiri dan dapat diambil pembelajaran dan pesan moral yang terdapat di dalamnya. Selalu berusaha berada di jalan yang benar dan mengembalikan semua yang anda pilih apakah sesuai dengan Islam atau tidak.

Post a Comment for "Kisah Perjalanan Dan Sejarah Wali Songo"