Tipsseo.net - Ketahui Kisah Hidup Sebelum Gus Miek Wafat! Anda harus tau kalau banyak cerita yang menarik dan berkaitan dengan dunia. Ada beragam kisah yang berkaitan dengan tokoh penting yang mempunyai peran. Tidak hanya dalam perjuangan saja. Anda juga harus tau kalau kisah lainnya ada pada tokoh yang menyebarkan ajaran untuk agama dengan baik. Tidak semua orang tau kisah seperti ini dengan baik.
Semua nama pastinya terlintas dalam otak Anda sesuai dengan pelajaran yang didapatkan dari bangku pendidikan sebelumnya. Anda harus tau kalau pahlawan tidak hanya melulu tentang kemerdekaan Indonesia saja. Dalam dunia agama juga ada perjuangan orang lain di dalamnya. Penting halnya untuk tau kalau ada banyak tokoh dalam dunia agama. Salah satu yang dikenal dengan sebutan pejuang paling tangguh adalah Gus Miek.
![]() |
Gus Miek wafat |
Mengenal Gus Miek, Penjuang Tangguh Agama Islam
Sebelum Gus Miek wafat sendiri, sudah ada banyak sekali kisah yang ia ukirkan. Ia bahkan jauh lebih dulu memberikan ajaran untuk beragam hal yang baik. Gus Miek merupakan seorang pejuang yang berasal dari Jawa Timur. Ia lahir pada tanggal 17 Agustus 1940 di daerah Ploso tepatnya. Sebab itu juga, Anda sering mendengar kata Kediri di balik namanya.
Putra dari pasangan Kyai Haji Jazukli Usman dan juga Nyai Radliya ini merupakan seseorang yang mempunyai keunikan dibanding dengan orang lainnya. Namun, Anda harus tau sedikit mengenai orangtua nya jauh lebih dulu sebelum memahami lebih banyak mengenai putranya. Ayah Gus Miek sendiri merupakan bagian dari banyaknya santri dari Hadratus Syekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Pondok pesantren Ploso Kediri.
Ibunya sendiri merupakan seseorang yang berada dalam garis keturunan Nabi Muhammad. Nyai Radliya ini merupakan keturunan ke tiga puluh dua dari Imam Hasan yang merupakan putra dari Ali Bin Abi Thalib dan juga Siti Fathimah sendiri. Ini juga menjadi salah satu sebab nilai agama melekat dengan kuat dalam keluarga kecil ini.
Gus Miek wafat di Surabaya yang jelas jauh dari tempat lahirnya. Tentu saja, setelah memberikan banyak ajaran kepada semua orang dalam berbagai tempat. Ia juga merupakan anak yang mempunyai banyak keunikan dan telah terlihat. Bahkan, keunikan ini terlihat sejak umurnya masih belia.
Ia memang bukan merupakan seseorang yang suka bicara dan mengeluh. Jauh lebih banyak diam dan memilih menghabiskan banyak waktunya sendiri. Namun, walaupun begitu bukan berarti ia tidak melakukan sosialisasi atau interaksi dengan siapapun. Ia sering pergi ke pasar untuk bertemu atau sekadar melihat pedagang berjualan.
Tidak hanya itu saja, ia juga sering melihat orang lain pergi memancing dan merasa nyaman dengan semua itu. Banyak orang yang mengatakan kalau Gus Miek bukan orang yang berprestasi. Sebenarnya, ia juga pernah sekolah di sekolah rakyat. Hanya saja sekolahnya tersebut tidak selesai karena terlalu banyak bolos. Ia bukannya malas atau bodoh. Tetapi, jauh lebih tertarik dengan agama.
Sebab itu, Gus Miek sendiri sering datang untuk belajar agama dalam rumah beberapa Kyai yang juga menjadi gurunya. Ia bahkan dekat dengan salah satu guru yang kemudian menjadi orang kepercayaan dan juga besannya ini.
Ia melakukan pembelajaran ini saat umurnya masih sangat muda. Baru sembilan tahun saja tetapi sudah melakukan beragam langkah yang baik. Tidak semua orang dapat melakukan hal ini. Apalagi masuk pesantren sesuai permintaan orangtuanya.
Kisah Asmara Dalam Masa Hidupnya Sebelum Gus Miek Wafat
Gus Miek Wafat dengan catatan asmara memiliki dua istri. Meski tidak dalam waktu yang bersamaan. Tentu saja, ia telah tidak memiliki hubungan dengan istri yang pertama sebelum menikah dengan istri yang selanjutnya. Kisah asmara tokoh ini tidak dimulai dari umur yang telah cukup matang. Tepat sekali, hal ini dikarenakan pernikahan pertama terjadi pada saat ia masih remaja. Hal ini tentunya merupakan hal yang sering terjadi di kalangan masyarakat dulu.
Tokoh dengan nama asli Hamim ini meminta ayahnya untuk meikahkan dirinya di usia yang masih belia. Setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, akhirnya ia mempersunting gadis dengan nama Zaenab yang berasal dari latar belakang keluarga yang baik. Akan tetapi, pernikahan yang ini tidak bertahan lama. Hal ini dapat terbukti dengan adanya perceraian dalam keluarga kecil ini.
Setelah mengalami perpecahan dalam hubungan asmara ini, tokoh ini memiliki lebih banyak waktu untuk mendalami agama. Ia mulai pergi ke berbagai daerah untuk mengajarkan ajaran agama islam. Hingga akhirnya dalam perjalanan ini ia berhasil mendapatkan ijazah wiridwirid. Namun, waktu melajang untuk Gus Miek tidak berlangsung untuk waktu yang lama. Hal ini dikarenakan pada umur 20 tahun ia kembali menemukan seorang perempuan.
Akan tetapi, kali ini bukan lagi Hamim yang memintan untuk dinikahkan dengan gadis ini. Hal ini dikarenakan pernikahan terjadi karena saran dari guru yang mengajari Gus Miek. Guru ini Anda kenal dengan nama KH Mubasyir Mundzir. Beliau melakukan hal ini karena menggangap gadis yang kali ini akan mampu menemani Gus Miek dalam perjalanan yang mengharuskan diinya tidak sering di rumah ini.
Namun, pernikahan yang akan dilakukan ini tidak berjalan lancara pada awalnya. Hal ini terjdai karena ada pertentangan dari kedua orangtuanya. Akan tetapi, setelah melakukan berbagai usaha, kedua orangtua tokoh dengan nama kecil Amiek ini akhirnyan merestui. Dengan demikian, pada tahun 1960, Gus Miek kembali menjadi seorang kepala rumah tangga untuk istrinya yang bernama Suyati.
Dari pernikahan ini, tokoh ini mendapatkan keturunan. Anak dari pasangan ini juga lebih dari satu. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tiga putra dari pasangan ini yang juga memiliki gelar sebagai seorang Haji saat ini. Pernikahan yang kali ini terjadi berhasil membuat perempuan dengan nama lengkap Liliek Suyati ini menjadi wanita terkahir hingga Gus Miek Wafat. Perempuan ini sesuai dugaan dari guru tokoh berhasil melalui suka duka bersama dengan Amiek.
Bahkan, setelah menikah hal ini tetap dilakukan oleh perempuan ini. Hal ini dikarenakan selama masa pernikahan Gus Miek harus tetap keluar rumah hingga kota untuk menyebarkan ajaran agama. Gus Miek tetap menjadi sosok yang religisu bahkan setelah menikah. Hal ini dapat dilihat dengan perjalanan yang ia lakukan selama masih hidup.
Tepat sekali, tokoh ini bahkan menyusun kembali ajaran yang diberikan oleh gurunya. Ia juga berhasil mendirikan Jamaah Mujahadah Lailiyah yang menarik minat masyarakat luas. Pada saat itu, Gus Miek dikenal sebagai seorang hafiz yang handal. Tentunya, hal ini bukanlah prosesyang singkat.
Semua hal yang ada sebelumnya merupakan hal yang akan membuat Anda mengenal tokoh ini secara umum. Kami pastikan bahkan setelah waktu gus miek wafat telah berlalu cukup lama, semua dari Anda masih mengenang dirinya.
Post a Comment for "Ketahui Kisah Hidup Sebelum Gus Miek Wafat"