8 Pedoman Diet Ibu Menyusui yang Terbukti Aman

 Pedoman diet ibu menyusui. Bisakah Anda melakukan diet sambil menyusui? Jawabanya, iya, jika Anda melakukannya dengan benar. Umumnya ibu menyusui dapat mengembalikan berat badan secara alami setelah mereka melahirkan. Sayangnya, banyak ibu termakan stigma negatif bahwa menyusui dapat menggemukkan badan.


Memang benar bahwa saat menyusui, tubuh Anda cenderung lebih mudah lapar, karena kalori tubuh Anda digunakan sebagai bahan bakar ASI. Anda yang tidak memiliki pertahanan yang baik terhadap rasa lapar akan makan lebih banyak dan tidak terkontrol, sehingga menyebabkan kegemukan. Sayangnya, Anda yang berpengalaman akan mengikuti beberapa pedoman dasar agar bisa menurunkan berat badan dengan aman saat menyusui.

diet ibu menyusui

Inilah Pedoman Diet Ibu Menyusui yang Terbukti Aman

Berikut ini merupakan pedoman diet ibu menyusui yang tepat:

1. Tunggu sampai bayi Anda berusia dua bulan untuk melakukan diet

Sebaiknya jangan melakukan apa pun “secara sadar” untuk menurunkan berat badan, sampai bayi Anda berusia dua bulan atau lebih. Ini adalah waktu yang cukup untuk memproduksi ASI yang sehat dan tidak terpengaruh jika asupan kalori Anda dibatasi. 

Perlu Anda ketahui, rata-rata ibu yang menyusui bayi dapat membakar 200-500 kalori per hari. Ini melebihi jumlah kalori yang Anda butuhkan untuk menjaga berat badan sebelum hamil. Jadi meskipun tanpa diet ibu menyusui, Anda masih bisa membakar lebih banyak kalori.

2. Menyusui lebih banyak dan tanpa batasan

Sudah dijelaskan di atas bahwa menyusui dapat membakar lebih banyak kalori. Jadi sudah pasti jika Anda lebih sering menyusui bayi, setidaknya antara tiga sampai enam bulan, maka bisa meningkatkan penurunan berat badan. Menurut beberapa penelitian, ibu yang menyusui bayi rata-rata bisa mengurangi berat badan hingga 0,5 sampai 1 kg tiap bulannya. Namun ini juga tergantung dari pola makan dan pola tidur Anda.

3. Makan setidaknya 1500-1800 kalori per hari

Saat menyusui, Anda tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1500-1800 kalori per hari. Kebanyakan ibu menyusui harus menjaga asupan mereka berada tetap di ujung atas kisaran ini. Beberapa ibu mungkin akan membutuhkan lebih banyak dari itu, jadi tidak masalah. Karena sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet alami untuk ibu menyusui yang dibatasi hingga di bawah kisaran ini dapat berbahaya.

Tidak dapat dipungkiri jika asupan kalori dari makanan yang dikonsumsi busui akan pengaruhi kualitas ASI. Inilah kemudian yang harus diperhatikan ketika diet ibu menyusui. Sebab tujuan diet tidak hanya untuk menurunkan berat badan atau membentuk kembali tubuh yang kendur karena hamil. Namun juga harus tetap dapat penuhi kebutuhan kalori harian demi hasilkan air susu yang berkualitas.

4. Jaga penurunan berat badan kurang dari 0,75 kg per minggu

Kebanyakan ibu dapat menurunkan berat badan hingga 0,75 kg per minggu atau 3 kg per bulan dengan aman. Yang dimaksud aman disini yakni dilakukan setelah bulan kedua dan tidak mempengaruhi suplai ASI atau kesejahteraan bayi. Satu penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan jangka pendek sebesar 1 kg per minggu bukanlah masalah. Namun dalam penelitian ini, ibu menyusui yang berpartisipan hanya berdiet selama 11 hari.

5. Kurangi kalori secara bertahap

Penurunan kalori secara tiba-tiba dapat mengurangi suplai ASI. Hal ini bisa diperhatikan selama ibu sakit, meskipun faktor lain seperti dehidrasi atau penggunaan obat juga dapat mengurangi ASI. Sebagian ahli membuat hipotesis bahwa penurunan kalori secara tiba-tiba dapat menyebabkan tubuh ibu mengalami "mode kelaparan" hingga lumpuh. Yang pada akhirnya dapat memotong sumber daya yang cukup penting bagi produksi ASI. Jadi lakukan pengurangan kalori dalam diet ibu menyusui secara bertahap agar lebih aman.

6. Memperhatikan batas normal penurunan BB

Salah satu idikator diet yang sehat adalah jika penurunan berat badan anda secara bertahap-tahap. Sebaliknya, penurunan berat badan secara drastis menjadi salah satu ciri diet yang tidak sehat. Lalu, berapa batas normal penurunan BB? Jawabannya adalah 0,6 kilogram per minggunya. Maka dari itu, pastikan busui memilih diet yang sehat dan tidak berdampak pada kesehatan ibu maupun si bayi.

7. Tetap memprioritaskan kesehatan

Tips diet alami untuk ibu menyusui berikutnya adalah tetap prioritaskan kesehatan ibu dan bayi. Dalam urusan memilih makanan, misalnya. Diet ibu menyusui lakukan tentunya akan mempengaruhi jenis, jumlah dan jadwal makan harian. Akan tetapi, mengingat pentingnya kecukupan nutrisi si buah hati, usahakan untuk tetap penuhi kebutuhan tersebut. Sehingga bukan hanya dapatkan goals yang diinginkan, diet yang dilakukan busui tak pengaruhi kesehatan tubuhnya.

8. Berhenti diet jika muncul masalah kesehatan

Aturan diet ibu menyusui berikutnya adalah berhentilah jika sudah muncul gejala-gejala masalah kesehatan pada anda maupun si bayi. Sebab tentunya, gaya hidup busui yang baru selama menjalankan diet akan memberikan dampak bagi kelangsungan pertumbuhan si bayi. Sementara itu, jika telah menemukan masalah kesehatan pada si bayi, seperti tidak mau minum ASI, demam, dan lain sebagainya. Maka sudah seharusnya busui hentikan dulu diet yang dilakukan.

Banyak pertimbangan yang harus dengan matang anda pikirkan ketika berniat jalankan diet. Pertama adalah tujuan anda melakukan diet, dan yang kedua adalah aturan diet busui yang harus anda ketahui. Mengapa ada aturan khusus untuk diet? Sebab periode menyusui ini, anda adalah sumber kehidupan untuk si buah hati.

Terakhir, pedoman diet ibu menyusui yang aman adalah dengan menghindari solusi penurunan berat badan secara cepat. Contohnya seperti melakukan diet ketat, puasa air, atau mengkonsumsi obat atau suplemen penurun berat badan. Ini tidak dianjurkan saat menyusui, karena bisa berpengaruh pada suplai dan kualitas ASI.

Post a Comment for "8 Pedoman Diet Ibu Menyusui yang Terbukti Aman"